Pemilu 2014, Charles Honoris: Pak Jokowi Santai Kok

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Taruna Merah Putih  DKI Jakarta Charles Honoris menanggapi pernyataan politisi Partai Demokrat Marzuki Alie yang menyindir Jokowi panik.

“Jokowi tidak panik karena ada arus besar yang mendukung Jokowi-JK. Layaknya tim pemenangan itu diarahkan oleh pemenang. Pasca pileg kemarin, saya rasa cukup jelas bahwa besarnya pengaruh Marzuki Ali kepada pemilih tidak signifikan,” ujarnya dalam pernyataannya yang disampaikan kepada Tribunnews.com, Sabtu (8/6/2014).

Diberitakan sebelumnya,  Marzuki Alie yang tak lain Dewan Pengarah Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, menilai calon presiden Joko Widodo mulai terlihat panik.

Hal itu terlihat dari sindiran-sindiran Jokowi yang dilayangkan ke kubu Prabowo. “Kalau saya lihat tanda kutip ada kepanikan,” kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/6/2014) kemarin.

Marzuki tidak mengaku tidak mempermasalahkan sindiran Jokowi tersebut. Ia menilai Jokowi sudah mulai ragu terhadap kemampuannya.

“Jadi dia mulai serang orang. Kalau dia yakin dengan dirinya, dia nyatakan gagasannya soal poleksosbud. Bagaimana kampanye di atas langit dan di bumi engga usah dipersoalkan,” kata Ketua DPR itu.

Marzuki juga melihat istilah blusukan yang digembar-gemborkan Jokowi adalah hal biasa. Ia mengingatkan hal itu hanyalah sebatas istilah. Pasalnya sejak zaman Soeharto hal itu dilakukan dengan program turba atau turun ke bawah.

“What’s the name? Itu cuma ubah istilah. Prabowo punya modal kuat untuk sampaikan gagasan, apa saja prabowo siap, tidak perlu kritisi bagaimana orang kampanye. Dia apresiasi dan memuji. Jokowi disebut anak bangsa,” ungkapnya.

Charles menegaskan kembali tak ada kepanikan bagi Jokowi dalam menghadapi pertarungan Pilpres.

“Pak Jokowi santai kok menghadapi segala sindiran dan black campaign. Kami yakin, rakyat sudah cerdas dan bisa membedakan siapa yang baru melontarkan gagasan dan siapa yang sudah punya rekam jejak,” pungkas Charles yang tak lain anggota Bidang Keanggotaan DPP PDIP ini lagi.

Sumber: Tribunnews

Pilkada Tak Langsung Timbulkan Politik Dagang Sapi

JAKARTA, BIJAKS – Penolakan atas Rancangan Undang Undang Pemilihan Kepala Daerah terus bergulir. RUU tersebut akan disahkan pertengahan bulan ini.

Politikus muda PDI Perjuangan, Charles Honoris berpendapat upaya parpol Koalisi Merah Putih (KMP) menjadikan pemilihan kepala daerah melalui mekanisme parlemen dinilai sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan demokrasi.

“Upaya Koalisi Merah Putih menghapus Pilkada langsung adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan demokrasi,” ujar anggota DPR terpilih periode 2014-2019 itu, Minggu (7/9).

Ketua Taruna Merah Putih (TMP) DKI Jakarta ini juga menegaskan kalau Pilkada Langsung diserahkan ke DPRD maka politik dagang sapi antara elit parpol di tingkat provinsi dan kabupaten/kota akan semakin marak. Padahal selama ini elemen masyarakat menolak dengan tegas politik dagang sapi. Namun, peluang itu kembali dibuka dengan dihapuskannya Pilkada langsung.

“Perubahan ini sangat dipaksakan. Rakyat akan kehilangan kesempatan untuk memilih orang yang berkualitas, memiliki prestasi kerja serta rekam jejak yang jelas,” paparnya.

Perubahan itu tegasnya kental nuasa balas dendam atas kekalahan KMP pada Pilpres 2014. Terkait dengan itu, pihaknya meminta agar DPR harus segera menghentikan wacana tersebut. Sebab kata dia anggota DPR dipilih langsung oleh rakyat untuk mewakili kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan elit politik.

“Apalagi elit politik yang ingin balas dendam atas kekalahan pada Pilpres. Mereka kok teganya mengkhianati kehendak rakyat dengan cara-cara seperti itu,” tegas Charles. (wp/jp)

sumber Bijak

Keberadaan politisi muda dalam parpol dinilai penting

Keberadaan politisi muda dalam partai politik (parpol) dinilai penting. Pasalnya, parpol membutuhkan regenerasi kader agar eksistensi politik tetap terjaga.

“Tentu keberadaan politisi muda dalam suatu partai politik itu sangat penting. Parpol kan perlu regenerasi, baik segi pemikiran, ide-ide dan kinerja. Kalau tidak ada regenerasi, maka tidak ada perkembangan di partai,” kata Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) Charles Honoris kepada SP di Jakarta, Rabu (5/11).

Menurut pria kelahiran Jakarta, 23 Juli 1984 tersebut, politisi muda tetap membutuhkan tokoh panutan. “Bagi politisi yang muda-muda, senior di partai merupakan figur tepat untuk belajar ideologi dan kinerja, bagaimana kita dapat melayani rakyat dengan baik,” ujarnya.

Dia menambahkan, proses regenerasi partainya berlangsung positif. “Anggota DPR dari PDIP kini banyak yang berusia 50 tahun ke bawah. Artinya ini bentuk regenerasi yang lumayan baik di PDIP,” imbuh Ketua Taruna Merah Putih DKI Jakarta ini.

Dia mengemukakan, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri selalu menekankan pentingnya politisi muda PDIP memiliki ideologi.

“Tri Sakti Bung Karno harus dapat diimplementasikan dalam tugas kita di legislatif. Kita juga diminta Ibu Mega untuk tetap belajar loyal dengan partai. Pesan Ibu Mega pastinya sangat kita hormati dan patuhi,” ucapnya.

Sumber: http://sp.beritasatu.com/home/keberadaan-politisi-muda-dalam-parpol-dinilai-penting/68516

Ini Keinginan Berpolitik Charles Honoris

Wartawan: Mengapa mas Charles Honoris memilih terjun ke dunia politik ?

Charles Honoris:Sejak kecil tanpa sadar ada PANGGILAN HATI dalam diri saya makanya saya memilih sekolah jurusan POLITIK dan ini suatu yang jarang dan langka dilakukan oleh Minoritas pada umumnya ….

Panggilan HATI itu seperti air mengalir di sungai atau hujan turun dari langit terjadi begitu saja – tidak bisa dicegah oleh siapapun.

Panggilan HATI ini seperti rasa pengabdian kepada tanah air yang melahirkan saya, INDONESIA !!!

Usaha Mas CH untuk menjadi anggota DPR RI akhirnya tercapai, banyak orang masih menilai miring Mas CH sebagai orang Tiong Hoa, bagaimana tanggapan mas CH soal hal ini?

Ketika saya lahir, saya TIDAK BISA MEMILIH warna kulit, keturunan dan BAPAK IBU saya … Semua itu RAHASIA TUHAN …

Seperti halnya kita TIDAK BISA MEMILIH menjadi laki-laki atau perempuan ….

Saya HANYA ingin memegang SUMPAH PEMUDA, Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa ….. INDONESIA !!

Wartawan: Siapa TOKOH IDOLA Mas Charles Honoris di INDONESIA ?

Charles Honoris: Idola saya adalah KOMBINASI KARAKTER dari beberapa orang, seperti SOE HOK GIE sebagai Tionghoa NASIONALIS, Hoegeng dan Baharuddin Lopa untuk KEJUJURAN, Mas Jokowi untuk KERAKYATAN DAN KESEDEHANAAN, Soekarno untuk KONSEP KEBANGSAAN.

Wartawan: APA pendapat Mas CH tentang INDONESIA saat ini ?

Charles Honoris: (Tampak dahinya mengerut dan menjawab serius) Ini sangat berat dan menyayat hati … Rakyat kita sangat BAIK HATI dan penuh TOLERANSI, ketika KEPERCAYAAN kepada PENGELOLA negara ini TIDAK lagi melakukan AMANAH nya !!! Yang TERJADI adalah EKSPLOITASI segala hal, semua terasa KLISE dan penuh kepura-puraan ….

Wartawan: APA pendapat Mas Charles Honoris tentang arti JUJUR ?

Charles Honoris: JUJUR adalah KATA SEDERHANA yang mudah untuk dikatakan, tetapi SULIT untuk dilakukan !!! Melihat KEJUJURAN seharusnya TIDAK SULIT …. Berkata PAHIT tanpa pernah kuatir, Melangkah TANPA menjadi CEMAS, semua TERASA BERSIH karena TIDAK ADA AGENDA TERSEMBUNYI … lihat saja JOKOWI, LOPA ATAU HOEGENG ….

Wartawan: BAPA yang dilakukan Mas Charles Honoris untuk INDONESIA ke depan sebagai Anggota DPR RI ?

Charles Honoris: NEGERI INI adalah NAFAS SAYA, Saya merasa BERUNTUNG dengan apa yang saya PUNYA saat ini … Semua BERKAT NEGERI INI, dan akan saya lakukan dengan SEPENUH HATI untuk BERBAGI … Tolong SELALU INGATKAN saya untuk SELALU DIJALAN YANG LURUS …..

Tag: CH Blog

http://profilcharleshonoris.wordpress.com

http://charleshonoris.com/profil

http://charleshonorisdprri.wordpress.com/.

http://profilcharleshonoris.blogdetik.com/

http://duniakudigital.wordpress.com/2014/10/30/tanya-jawab-dengan-anak-luntungan-charles-honoris/

Data Diri Charles Honoris | Profil Tokoh Politik

Rumah Konstituen Charles Honoris

Mengenal Lebih Dekat

Saya, Charles Honoris, agar semakin akrab panggil saja CH. Saya selalu ingin menjadi pendengar yang baik, bahkan terasa aneh jika saya harus memotong pembicaraan orang lain saat diskusi. Sejak kecil pun saya selalu diharuskan santun dalam berbicara, sampaikan maaf jika salah dan ucapkan terimakasih atas apapun yang kita terima. Saya meyakini dengan cara inilah saya bisa lebih mudah berkomunikasi dengan sahabat, kolega bahkan konstituen saya.

Puji Syukur kepada Tuhan, pada tanggal 1 Oktober 2014 yang lalu, secara resmi saya telah dilantik sebagai anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan periode 2014-2019. Menjadi wakil rakyat tentu membanggakan, tetapi akan lebih sempurna jika nantinya masyarakat yang saya wakili juga merasakan kebanggaan yang sama telah memiliki wakil rakyat seperti saya. Bagi saya, aspirasi masyarakat adalah amanah, dan memperjuangkan aspirasi tersebut adalah pengabdian.

Organisasi

Lulus dari SD dan SMP di Pelita Harapan Jakarta, CH melanjutkan pendidikannya di Christ Church Grammar School Australia sebelum mengambil jurusan Politik dan Hukum di International Christian University, Tokyo, Jepang. Selama pendidikan di Jepang, CH banyak beraktivitas dalam organisasi PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) dan juga bersosialisasi dengan berbagai organisasi pemuda lintas negara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan sebagainya. Komunikasi pemuda lintas negara dan organisasi menempa CH sebagai aktivis di lingkungannya, semangat organisasi ini terus dilanjutkan di tanah air dengan bergabung di Taruna Merah Putih sekaligus diberi kepercayaan sebagai Ketua Propinsi DKI Jakarta.

Politik adalah Panggilan, Anggota Dewan adalah Pengabdian

Charles Honoris terlahir dari keluarga pengusaha Luntungan Honoris. Meskipun dibesarkan didalam lingkungan pengusaha dan bisnis, justru sejak kecil CH menyukai segala hal yang menyangkut politik dan kenegaraan. Hobinya membaca, menulis dan mengoleksi buku tentang sejarah para negawaran dan pahlawan. Kesukaan akan dunia politik tersebut dibuktikan CH dengan menyelesaikan pendidikan tingginya di bidang politik dan hukum di International Christian University, Tokyo Jepang. CH juga aktif menulis diberbagai media, serta aktif berorganisasi selama menempuh studi di luar negeri. Bagi dia, Politik adalah Panggilan.

Politisi muda PDI Perjuangan ini, sampai sekarang masih dipercaya sebagai Ketua Taruna Merah Putih Propinsi DKI Jakarta. Perjuangannya menjadi anggota DPR RI telah berhasil karena dukungan masyarakat di daerah pemilihannya. Perolehan suara CH pada Pemilihan Legislatif 2014 kemarin sebanyak 96.842.

CH beranggapan bahwa menjadi anggota dewan bukanlah sebuah pekerjaan, karena kalo sekedar pekerjaan, bisnis dan usaha keluarganya sudah lebih dari cukup untuk menghidupi istri dan putranya. Justru menurut CH menjadi Anggota Dewan itu adalah Pengabdian. CH telah berkomitmen untuk memberikan seluruh gaji, dana reses, dan anggaran lainnya kepada masyarakat melalui program-program penyerapan aspirasi, pemberdayaan masyarakat di daerah pemilihannya. Langkah awal pun sudah dimulai CH dengan mendirikan Rumah Konstituen Charles Honoris sebagai rumah bersama, rumah aspirasi dan rumah perjuangan.

Penilaian masyarakat terhadap anggota dewan saat ini sangat buruk. Politisi di Senayan identik dengan korupsi, glamour, dan jauh dari harapan masyarakat. Atas dasar penilaian tersebut, CH ingin membuktikan diri bahwa selama menjabat sebagai anggota DPR RI, dia akan bersikap transparan, tanpa sekat dengan membangun sebuah ruang komunikasi yang efektif dengan masyarakat. Prinsipnya masyarakat harus tahu apa saja yang dilakukan wakil nya di Senayan serta peruntukan penggunaan anggaran yang diterima oleh anggota dewan.

Setiap hari sepulang kerja CH juga berjanji menyempatkan diri untuk menyusuri kampung-kampung dan menemui warga di daerah pemilihannya. Niatnya hanya sederhana, dia hanya ingin mendengarkan keluhan dan aspirasi warga didaerah pemilihannya, dan kemudian semaksimal mungkin akan dia perjuangan di Gedung Parlemen Senayan.

Charles Honoris: Usul Presiden Dipilih MPR Seperti Sedang “Ngigau”

Penghapusan pilpres langsung oleh rakyat adalah kemunduran demokrasi.

Charles Honoris dan Irene/Isitmewa

Charles Honoris dan Irene/Isitmewa

Suara.com – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR, Charles Honoris, berharap anggota partai politik yang menggulirkan wacana pemilihan presiden dikembalikan lagi ke MPR agar cepat sadar diri. Menurut dia, itu bukan untuk kepentingan rakyat Indonesia, melainkan elite partai.

“Saya rasa mohon sadar, cepat bangun dari tidur dan mimpi. Sadar teman-teman Koalisi Merah Putih. Harap pentingkan kepentingan rakyat di atas kepentingan elite politik,” kata Charles kepada suara.com di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014).

Charles menegaskan penghapusan pilpres langsung oleh rakyat adalah kemunduran demokrasi yang sudah dicapai bangsa Indonesia dengan susah payah.

“Ini kan kemunduran. Kita melihat RUU Pilkada kemunduran yang luar biasa. Apabila akhirnya ada wacana memilih presiden melalui MPR adalah sesuatu yang malapetaka demokrasi bangsa kita,” kata Charles.

Ide mengembalikan pemilihan presiden ke MPR, disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Herman Kadir. Salah satu alasannya, kata dia, pilpres langsung justru memecah belah rakyat. Ia akan mengusulkan agar UUD 1945 diamandemen untuk mengakomodir perubahan sistem itu.

PAN adalah partai anggota Koalisi Merah Putih. Koalisi ini, kemarin berhasil menghapus pilkada langsung dan mengganti dengan sistem pilkada diwakilkan ke segelintir anggota DPRD.

Suara.com

Charles Honoris Siap Perjuangkan Kebebasan Beragama

Charles Honoris PDI Perjuangan

Charles Honoris PDI Perjuangan/Suara,com

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Charles Honoris mengatakan siap berjuang sepenuhnya untuk membela kebebasan beragama di Indonesia.

“Saya akan berjuang mati-matian untuk mempertahankan kebebasan beragama, pluralisme, dan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia,” ucap dia kepada satuharapan.com saat ditemui usai mengikuti sidang paripurna Sumpah/Janji Anggota MPR/DPR/DPD RI terpilih periode 2014-2019, di Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10).

Ia menambahkan hal tersebut merupakan harga mati yang harus dipertahankan di Indonesia.

Meski begitu, Charles yang merupakan pemeluk agama Kristen Protestan mengungkapkan dirinya tidak hanya berjuang membela kaum nasrani, namun ia tetap berjuang untuk seluruh rakyat Indonesia, terutama dari daerah pemilihannya DKI Jakarta.

“Saya akan tetap berjuang untuk keadilan seluruh masyarakat Indonesia, karena dengan begitu semua komunitas akan mendapat keuntungan yang sama,” kata dia.

Sebagai perwakilan Anggota DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta, lanjut Charles, ia berkomitmen untuk tidak mengambil gaji untuk kepentingan pribadi. “Lima tahun ke depan saya sudah mendirikan rumah aspirasi atau konstituen, nanti ke depannya semua pengeluaran untuk program pemberdayaan di daerah pemilihan akan dilaporkan secara terbuka di situs internet atau di rumah konstituen kita,” kata dia.

PDIP Siap Bersaing

Politisi PDIP itu juga berkomentar terkait peta politik yang terjadi saat ini, yakni antara Koalisi Merah Putih dan koalisi partai pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Menurut dia, waktu akan menyadarkan seluruh Anggota DPR RI untuk mementingkan kepentingan rakyat dibanding keperluan elit-elit politik.

“Artinya akan ada beberapa partai yang bergabung dengan kita di Koalisi Indonesia Hebat (PDIP, PKB, Hanura, dan NasDem, red),” ujar Charles.

Ia pun mengungkapkan partai tempatnya bernaung siap bersaing dalam pemilihan Ketua DPR RI dan pimpinan-pimpinan komisi, meskipun Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), sudah terbentuk.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja

Satuharapan

http://www.satuharapan.com/read-detail/read/legislator-baru-pdip-siap-perjuangkan-kebebasan-beragama

Charles Honoris Resmi Dilantik Anggota DPR 2014-2019

Charles Honoris/Istimewa

Charles Honoris/Istimewa

Charles Honoris, putra kelima dari pengusaha Nasinoal Luntungan Honoris, Charles Honoris telah resmi menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu, 1 Oktober 2014, di Gedung Nusantara, Parlemen, Senayan, Jakarta.

Kader Muda dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP),  sebagai Pengusaha muda merebut kemenangan pada pemilihan 9 july lalu, Charles mendapat suara terbanyak di daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III dengan 96.842 suara mengalahkan seniornya Effendi Simbolon dan Ketua DPR RI Marzuki Alie.

Diketahui, anggota DPR terpilih berjumlah 560. Sementara anggota DPD berjumlah 132 orang. Sedangkan anggota MPR gabungan dari jumlah anggota DPR dan DPD, sehingga berjumlah 692 orang. Kendati demikian, khusus anggota DPR hanya 555 anggota baru yang dilantik. Soalnya, lima orang yang tidak ikut dilantik tersandung kasus hukum

Kelima anggota dewan periode 2014-2109 yang batal dilantik, pertama, Jero Wacik. Politisi Partai Demokrat itu terganjal lantaran berstatus tersangka dalam kasus dugaan pemerasan di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Jero di kementerian itu menjabat Menteri ESDM.

Kedua, Idham Samawi. Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi bantuan klub sepak bola Persiba Bantul.  Ketiga, Herdian Koosnadi. Politisi PDIP itu tersandung kasus dugaan korupsi proyek alat kesehatan  di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Kasusnya kini ditangani Kejaksaan Tinggi Banten.

Keempat, Jimmy Demianus Ijie. Politisi PDIP  yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Papua Barat itu menjadi terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jayapura, terkait peminjaman dana sebesar Rp22 miliar dari PT Padoma pada 2010 silam. Kelima, Iqbal Wibisono. Politisi Partai Golkar itu menjadi tersangka dalam kasus dugaan bantuan sosial di Provinsi Jawa Tengah.

Tag: Charles Honoris, Pelantikan DPR RI, Anggota DPR RI 2014-2019, Wkipedia

Charles Honoris: Pilkada Langsung dihapus sama Saja Rusak Aspirasi Rakyat

Charles Honoris Uu Pilkada ditolak

Charles Honoris Uu Pilkada ditolak

Poltisi muda PDI Perjuangan Charles Honoris angkat suara terkait hasil rapat paripurna  terkait RUU Pilkada yang dimenangkan oleh kubu Koalisi Merah Putih. Kekalahan kubu  yang mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung dari kubu yang pro pemilihan melalui DPRD, ia anggap sama saja dengan mencederai aspirasi rakyat.
“Demokrasi kita sedang berkabung karena para wakil rakyat yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih mementingkan kepentingan elit politik dan sudah mencederai aspirasi rakyat,” ujar Charles, Jumat (26/9/2014).
“Sikap fraksi Partai Demokrat khususnya sangat mengecewakan. Mencuci tangan seperti pontius pilatus dan membiarkan pembantaian terhadap kedaulatan rakyat.Semoga rakyat bisa melihat siapa saja wakil rakyat yang sudah melakukan pengkhianatan terhadap kedaulatan rakyat,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, setelah walkout, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengadakan rapat di kantor fraksi lantai 9, Gedung Nusantara 1 DPR, Jumat (26/9/2014) dini hari.
Namun usai rapat, tidak ada satupun anggota fraksi Demokrat yang keluar dari kantornya. Para staf dan pihak keamanan yang bekerja di lingkungan fraksi partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono pun menutup rapat-rapat informasi jalannya pertemuan tersebut dan keberadaan anggota fraksi Demokrat.
“Saya gak tahu mas, kantor sudah kosong, sudah pada pulang tadi,” ujar salah seorang di pintu masuk kantor Fraksi Demokrat.
Para wartawan yang sudah menunggu lama tidak percaya begitu saja. Mereka akhirnya memberanikan diri masuk ke kantor fraksi Demokrat. Setelah masuk ternyata, para anggota fraksi secara bergiliran meninggalkan kantor fraksi melalui pintu belakang.
Ketika ditanya mengenai jalannya sidang dan langkah keputusan yang diambil fraksi, mereka yang kepergok meninggalkan gedung tersebut enggan berkomentar. Mereka hanya melontarkan senyuman kepada para wartawan.
Dari rombongan anggota fraksi Demokrat yang meninggalkan kantor secara sembunyi-sembunyi, tidak tampak batang hidung Ibas yang menggagas rapat tertutup tersebut. Para wartawan hanya melihat sejumlah Paspampres yang bergegas turun menggunakan lift belakang.
Aksi saling kejar sempat terjadi melihat Paspampres turun. Para wartawan mencoba mengikuti melalui lift berbeda. Turun ke lantai delapan para wartawan tidak menemukan Ibas. Begitu juga setelah menyisir setiap lantai, hasilnya nihil.
Para anggota fraksi Demokrat seperti ketakutan menghadapi media. Mereka emoh menjelaskan alasan langkah walkout yang mereka lakukan dalam sidang paripurna.
Salah satu anggota Fraksi Demokrat yang enggan disebutkan namanya, hanya mengatakan pertemuan tersebut dilakukan di ruangan Fraksi Demokrat Nurcahyo.
“Nanti saja saya tidak mau komentar, hanya saja pertemuan di ruangan Nurcahyo. Seharusnya ada juga Agus Hermanto dan Jhonny Allen Marbun,” ujarnya.

https://id.berita.yahoo.com/charles-honoris-fraksi-demokrat-seperti-pontius-pilatus-030044015.html

Tag: Charles Honoris Wikipedia Kaskus PDIP