Mentri Susi dan Anggota Komisi I DPR-RI Charles Honoris Mengagumi Keluarga Bung Karno

Guruh Soekarnoputra saat memotong tumpung ulang tahun dirinya

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Guruh Soekarnoputra, merayakan ulang tahun secara sederhana di kediamannya di Jalan Sriwijaya 26, Jakarta Selatan, pada Selasa (13/1/15).

Anak bungsu dari pasangan presiden pertama RI, Soekarno dengan Fatmawati ini genap berusia 62 tahun. Kakak kandung Guruh yang hadir hanya Sukmawati Soekarnoputri.

Dalam kesempatan itu, hadir pula politikus PDI Perjuangan yang juga anggota Komisi I DPR, Charles Honoris. Dia mengatakan kalau dirinya sengaja menghadiri acara tersebut karena Guruh Soekarnoputra salah satu politikus yang dikaguminya. Guruh menurut dia sudah memberikan kontribusi yang besar bagi bangsa Indonesia.

“Mas Guruh telah memberikan komitmen di bidang politik, budaya, pendidikan bagi bangsa ini. Semoga sumbangan pemikiran dan komitmen Mas Guruh terus bermanfaat bagi bangsa Indonesia,” kata Charles Honoris.

Beberapa politikus PDI Perjuangan yang hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Utut Adianto, Nico Siahaan, dam Irene Roba. Selain itu, turut hadir Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dan mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Kwik Kian Gie.

Susi Pudjiastuti ketika diwawancarai juga mengakui dirinya kagum dengan daya kreativitas Guruh, dan anggota keluarga Bung Karno lainnya.

“Sebagai bangsa, kita harus bangga dengan Bung Karno dan keluarganya. Saya kagum dengan Mas Guruh,” kata Susi.

Sumber rmol.co

Sumber: Charles Honoris

Black Box dan Main Body Pesawat AirAsia QZ 8501 Sudah Ditemukan

Perekam suara kokpit (Cockpit Voice Recorder, CVR) AirAsia sudah diangkat dan dibawa ke Jakarta. Basarnas juga menyatakan sudah menemukan main body di dasar laut, sekitar 1,7 mil laut dari posisi ekor pesawat.

0,,18186901_303,00

Tim penyelam Badan SAR Nasional (Basarnas) akhirnya berhasil mengangkat perekam suara kokpit (VCR) dari dasar laut pada kedalaman sekitar 30 meter. Demikian disampaikan Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Tonny Budiono di Jakarta hari Selasa (13/02).

“Ini kabar baik bagi para investigator yang ingin mengungkapkan apa penyebab pesawat itu jatuh”, ujar Tonny Budiono.

Pihak Basarnas menyatakan, tim pencari juga sudah menemukan bagian utama pesawat (main body). Diperkirakan masih banyak jenazah korban di dalam badan pesawat itu.

“Main body (posisinya) dekor pesawat arah timur lautnya. Sekitar 1,7 mil laut,” kata Direktur Operasional Basarnas, Marsma SB Supriyadi di posko gabungan di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.

Menurut rencana, tim SAR gabungan akan mengangkat main body ini dengan balon pengapung sama seperti saat mengevakuasi ekor pesawat.

Perlu waktu lama

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan akan segera memulai proses pembacaan kotak hitam, yang terdiri dari perekam data penerbangan (Flight Data Recorder, FDR) dan perekam suara kokpit (Cockpit Voice Recorder, CVR).

Pembacaan dan analisa data kedua bagian kotak hitam milik AirAsia QZ 8501 itu akan dimulai setelah pengunduhan data dirampungkan tim investigasi.
“Seminggu ke depan baru download data. Mungkin ada yang membuat transkripsi tentang ucapan-ucapan yang ada di kokpit pesawat,” kata Ketua Investigator Musibah QZ 8501 dari KNKT, Mardjono Siswosuwarno.

Ia selanjutnya mengatakan, proses penyelidikan kotak hitam dan pembuatan grafik data hasil transkrip adalah tahap yang membutuhkan waktu lama.
Libatkan investigator Singapura dan Perancis

“Yang paling lama membuat grafik data-data penerbangan dengan ratusan parameter penerbangan”, ujar Mardjono Siswosuwarno.

KNKT akan melibatkan tim ahli dari Singapura dan Perancis dalam analisa data-data black box AirAsia.

Santoso Sayogo, anggota tim investigasi AirAsia KNKT menyatakan, ada sekitar 1200 parameter yang terekam oleh Flight Data Recorder. Selanjutnya ia menerangkan, proses investigasi kotak hitam bisa berlangsung dua bulan sampai lebih dari satu tahun.

hp/rn (afp, rtr, dpa)