Charles Honoris: Pengganti Marciano, Jokowi Pasti Sudah Memikirkan Dengan Matang

Charles Honoris dan Jokowi Presiden ke 7

Charles Honoris dan Jokowi Presiden ke 7

Presiden Jokowi diyakini tidak akan tergesa-gesa dalam menentukan siapa yang akan menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), pengganti Marciano.

Hal itu dikatakan anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris kepada RMOL, Senin (24/11) menyikapi Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq yang meminta agar Jokowi tidak terburu-buru mengganti Marciano.

Wakil Sekjen DPP PKS itu beralasan pergantian Kepala BIN sebaiknya menunggu situasi dan kondisi di DPR kondusif. Dengan demikian fit and proper test terhadap kandidat Kepala BIN bisa lancar. Begitu juga dengan situasi kondisi yang belum stabil setelah pemerintah menaikkan harga BBM.

Charles Honoris menilai alasan yang disampaikan Mahfudz Siddiq sangat masuk akal dan Jokowi pun memahami situasi dan kondisi di DPR yang belum berfungsi 100 persen, sebelum revisi UU MD3 sesuai yang disepakati pimpinan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) rampung. Namun dia tidak sepakat kalau dikatakan situasi dan kondisi politik belum stabil.

“Kita memang baru saja melalui berbagai proses politik yang sangat dinamis, termasuk di DPR. Pak Jokowi pun pasti menyadari hal itu dan tidak akan terburu-buru mengganti Kepala BIN,” ujar Charles.

Namun untuk menentukan siapa yang akan dipilih mengisi jabatan Kepala BIN, ‎sekali lagi politisi muda PDI Perjuangan kembali menegaskan kalau  Presiden Jokowi akan sangat hati-hati dan bijaksana.

“Tentunya presiden akan memilih Kepala BIN yang profesional, dan berintegritas dan loyal terhadap kepentingan bangsa,” tegas Charles lagi.

Sejumlah nama kandidat Kepala BIN muncul. Mereka adalah mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsuddin, TB Hasanuddin (politisi PDI Perjuangan), mantan Wakil Kepala BIN Assad Ali, termasuk mantan Gubernur DKI Jakarta Soetiyoso.

Ketika ditanya siapa dari empat kandidat tersebut yang pantas menjadi Kepala BIN dan akan dipilih Jokowi, Charles tak mau berspekulasi.

“Itu hak prerogatif presiden,” demikian Charles.

Sumber rmol.co Rumah Konstituen Charles Honoris

Dan Charles Honoris, Putra Pengusaha Nasional Luntungan Honoris Lolos ke Senayan

Charles Honoris dan Jokowi Presiden ke 7

Charles Honoris dan Jokowi Presiden ke 7

Penghitungan hasil rekapitulasi suara di KPUD Propinsi DKI Jakarta untuk pemilu legislatif 2014 sudah tuntas.

Berdasarkan hasil penghitungan itu, ada beberapa wajah baru yang akan duduk di DPR RI untuk masa jabatan 2014-2019, yang berangkat dari DKI Jakarta.

Salah satu di antara wajah baru itu adalah caleg muda dari PDI Perjuangan, Charles Honoris. Charles adalah Ketua DPD Taruna Merah Putih DKI Jakarta, organisasi sayap kepemudaan PDI Perjuangan.

Menurut hasil rekapitulasi, Charles memperoleh suara terbanyak di daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta III dengan 96.842 suara mengalahkan seniornya Effendi Simbolon dan Ketua DPR RI Marzuki Alie. Dapil DKI Jakarta III ini meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Charles adalah putra dari Luntungan Honoris, seorang pengusaha nasional yang baru-baru ini bersama Bill Gates dan tujuh pengusaha nasional lainnya mendonasikan 80 juta dolar AS untuk program kesehatan nasional di Indonesia.

Luntungan Honoris tercatat sebagai presiden komisaris PT. Modernland Realty Tbk dan anggota Dewan Pelindung Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan. [ysa]

Sumber di Sini

Penyerangan Barak Brimob di Batam, Tingkatkan Kesejahteraan Salah satu Cara Meredam Konflik TNI dan Polri

Charles Honoris

Charles Honoris Komisi 1 DPR

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris menyayangkan bentrok yang kembali terjadi antara TNI dengan Brimob di Batam.

“Terjadinya insiden kekerasan antara oknum anggota TNI dan oknum anggota Polri di Batam sangat disayangkan. Insiden serupa tidak boleh lagi terjadi karena menodai kepercayaan rakyat terhadap institusi-institusi yang seharusnya menjamin pertahanan dan keamanan negara,” ujar Charles, Kamis (20/11/2014),.

“Terjadinya konflik seperti di Batam ini menurut hemat saya berkaitan dengan kesejahteraan anggota-anggota TNI dan Polri yang kurang memadai. Untuk itu, kami akan terus mendorong peningkatan anggaran demi terpenuhinya kesejahteraan personil TNI/Polri,” tambahnya.

Charles kemudian mengapresiasi langkah- langkah yang diambil oleh pejabat terkait dalam meredam konflik ini berkepanjangan. Baik Wagub Kepulauan Riau, Kapolda dan Pangdam yang sudah turun langsung ke lapngan untuk mengupayakan penyelesaian masalah tersebut.

Berikut kronologis bentrok dan baku tembak antara Brimob dan Yonif 134 Tuah Sakti di Mako Brimob Polda Kepri, Tembesi, Batam, Rabu (19/11/2014) versi intel Korem dan pengamatan Tribun Batam (Tribunnews.com Network) di lapangan.

– Rabu pagi, dua anggota Brimobda Polda Kepri, Bripda Simanjuntak dan Bripda Solas melintas menggunakan sepeda dan saling beradu pandang. Kedua anggota Brimob tersebut datang lagi kepada kedua anggota 134/TS sambil berkata “Apa kau lihat-lihat, mau main lagi kita?”

– Praka Nuryanto menjawab “Kalo mau main jangan disini, malu kita dilihat orang sipil”. Kemudian kedua anggota Brimob pergi, dan Pratu Nuryanto menelpon Bripka Agus (ResmoB-) untuk datang ke TKP karena ada masalah dengan anggota Brimob.

– Pukul 10.20 WIB Bripka Simanjuntak datang lagi dengan membawa 4 orang kawannya yakni Bripda Silaban, Bripda Silalahi, Bripda Siahaan dan Bripda Hakim dengan membawa sangkur. Namun tidak lama datang Bripka Agus (ResmoB-) dan anggota Provost Bromob Brigadir Made sehingga 5 orang anggota Brimob yang hendak berkelahi bubar.

– Selanjutnya Bripka Agus dan anggota Provost Brimob berusaha menyelesaikan masalah dengan memberikan pengertian kepada kedua orang anggota 134/TS agar bisa menahan diri.

– Pukul 10.30 WIB berdatangan anggota Yonif 134/TS sekitar 30 orang ke TKP yang tidak terima perlakuan anggota Brimob.

– Pukul 10.40 WIB Danrem dan Dandim tiba di Mako Brimob untuk menenangkan anggota Yonif 134/TS dan memerintahkan agar anggota 134/TS kembali ke Barak dan anggota Brimob tidak ada yang keluar dari Mako Brimob.

– Sebelum bubar anggota 134/TS sempat melakukan pengrusakan di Barak Teratai yang difungsikan sebagai Poliklinik, yaitu kaca depan dan belakang pecah serta 19 unit SPM di rusak dan digulingkan.

– Danrem 033/WP Brigjen TNI Eko Margiyono, Wagub Kepri Soerya Respationo, dan Kasat Brimob melakukan koordinasi dan konferensi pers di Mako Brimob.

– Pukul 15.30 WIB, muncul informasi 30 anggota Yonif 134/TS keluar seraya membawa 10 senjata dari gudang senjata di Markas Yonif yang mereka bobol.

– Danrem langsung meninggalkan Mako Brimob menuju Mako Yonif 134/TS yang berjarak sektiar 3 km. Mako Brimob langsung siaga satu.

– Keluarga anggota Brimob di barak Mako Brimob langsung dievakuasi dan Wagub Kepri beserta wartawan dievakuasi di salah satu ruangan di Mako Brimob.

– Sekitar pukul 17.00 WIB, terdengar rentetan tembakan dari bukit belakang Mako Brimob.

– Beberapa menit sebelum salat Magrib, suara tembakan sempat berhenti.

– Selepas Magrib atau sekitar pukul 18.30 WIB suara tembakan kembali terdengar hingga sekitar pukul 22.30 WIB.

– Sekitar pukul 23.00 WIB, Pangdam Bukit Barisan Mayjen TNI Winson Simanjuntak datang dan menyerukan anggota Yonif yang berada di luar kembali ke batalyon. Suara tembakan mulai mereda.

– Sekitar pukul 23.30 WIB, Wagub Kepri Soerya Respationo berhasil dievakuasi keluar Mako Brimob mengenakan rompi anti peluru dan diangkut kendaraan barakuda.

– Tak lama berselang, empat wartawan dan staf Pemprov Kepri juga berhasil dievakuasi keluar Mako Brimob.

– Dari pukul 00.00 WIB, Kamis (20/11/2014), situasi di Mako Brimob aman terkendali.

Sumber: Tribunnews
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/20/tingkatkan-kesejahteraan-salah-satu-cara-meredam-konflik-tni-dan-polri

————————————————

Artikel CH – Rumah Kontituen Charles Honoris

Pemilu 2014, Charles Honoris: Pak Jokowi Santai Kok

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Taruna Merah Putih  DKI Jakarta Charles Honoris menanggapi pernyataan politisi Partai Demokrat Marzuki Alie yang menyindir Jokowi panik.

“Jokowi tidak panik karena ada arus besar yang mendukung Jokowi-JK. Layaknya tim pemenangan itu diarahkan oleh pemenang. Pasca pileg kemarin, saya rasa cukup jelas bahwa besarnya pengaruh Marzuki Ali kepada pemilih tidak signifikan,” ujarnya dalam pernyataannya yang disampaikan kepada Tribunnews.com, Sabtu (8/6/2014).

Diberitakan sebelumnya,  Marzuki Alie yang tak lain Dewan Pengarah Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, menilai calon presiden Joko Widodo mulai terlihat panik.

Hal itu terlihat dari sindiran-sindiran Jokowi yang dilayangkan ke kubu Prabowo. “Kalau saya lihat tanda kutip ada kepanikan,” kata Marzuki di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/6/2014) kemarin.

Marzuki tidak mengaku tidak mempermasalahkan sindiran Jokowi tersebut. Ia menilai Jokowi sudah mulai ragu terhadap kemampuannya.

“Jadi dia mulai serang orang. Kalau dia yakin dengan dirinya, dia nyatakan gagasannya soal poleksosbud. Bagaimana kampanye di atas langit dan di bumi engga usah dipersoalkan,” kata Ketua DPR itu.

Marzuki juga melihat istilah blusukan yang digembar-gemborkan Jokowi adalah hal biasa. Ia mengingatkan hal itu hanyalah sebatas istilah. Pasalnya sejak zaman Soeharto hal itu dilakukan dengan program turba atau turun ke bawah.

“What’s the name? Itu cuma ubah istilah. Prabowo punya modal kuat untuk sampaikan gagasan, apa saja prabowo siap, tidak perlu kritisi bagaimana orang kampanye. Dia apresiasi dan memuji. Jokowi disebut anak bangsa,” ungkapnya.

Charles menegaskan kembali tak ada kepanikan bagi Jokowi dalam menghadapi pertarungan Pilpres.

“Pak Jokowi santai kok menghadapi segala sindiran dan black campaign. Kami yakin, rakyat sudah cerdas dan bisa membedakan siapa yang baru melontarkan gagasan dan siapa yang sudah punya rekam jejak,” pungkas Charles yang tak lain anggota Bidang Keanggotaan DPP PDIP ini lagi.

Sumber: Tribunnews

Charles Honoris: Indonesia Tak Perlu Menerima Permintaan Kembali Timor Leste

JAKARTA, GRESNEWS.COM – Wacana bergabungnya kembali Timor Leste ke Indonesia yang pernah dilontarkan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, disarankan agar benar-benar dimatangkan lebih dulu pihak Timor Leste. Sebab wacana tersebut tentu akan menjadi polemik baru Timor Leste dan Indonesia.

Kita harus menghormati kedaulatan negara Timor Leste yang diakui dunia, belum tentu pernyataan Xanana merepresentasikan aspirasi rakyat Timor Leste. Mereka harus menyolidkan wacana ini dulu, kita tak perlu ikut berpolemik terhadap urusan dalam negeri mereka, ujar Charles Honoris, Anggota DPR RI Fraksi PDIP, di Senayan, Jumat, (10/10).

Mencuatnya wacana tersebut dianggap wajar lantaran Timor Leste memang dianggap lebih untung jika bergabung kembali ke Indonesia. Namun, jika ingin terealisasi, Timor Leste tentu harus mengadakaan referendum kedua yang dihadiri oleh salah satu perwakilan PBB. Hal itu diperlukan sebagai pengakuan dari masyarakat internasional.

Referendum yang dihadiri PBB untuk membuktikan bahwa rakyat di sana memang benar-benar ingin bergabung kembali, legitimasinya tetap harus dijaga. Kalau dari pihak Indonesia tidak perlu ikut membuat referendum, cukup menanyakan ke MPR mau diterima atau tidak niatan tersebut. Tapi yang terpenting harus ada penjajakan informal dari kedua belah pihak, jika kesepakatan sudah tercapai baru ditindaklanjuti secara formal, jelas Budidarmono, Pakar Hukum Tata Negara kepada Gresnews.com, Jumat, (10/10).

Pengamat Politik, Emrus Sihombing menduga kekecewaan terhadap sistem pemerintahan yang ada menjadi menjadi alasan kuat Tomor Leste ingin bergabung kembali. Terlepas sistem di sana bagus atau jelek, tapi yang pasti ini hanya kekecewaan beberapa kelompok politisi saja. Mungkin dianggap saat masa bergabung dengan kita mereka lebih sejahtera, ujarnya kepada Gresnews.com, Jumat, (10/10).

Namun, ia sendiri menyangsikan kesungguhan niat Timor Leste untuk bergabung. Hal itu diduga hanya opini segelintir orang saja, karena jika dibandingkan lepasnya mereka dari Indonesia jauh lebih banyak disepakati rakyat di sana. Indonesia pun hingga kini tak terlalu menanggapi serius wacana tersebut, bahkan Emrus mengatakan tidak ada untungnya sama sekali bagi Indonesia jika Pengamat Politik, Emrus Sihombing Timor Leaste bergabung kembali.

Dulu saat kita berintegrasi APBN banyak yang dikeluarkan untuk mereka, tapi nyatanya lepas. Jangan sampai kita terjebak dan berkorban dua kali, habis di pikiran, energi, dan biaya sedang masih banyak daerah terpencil di Indonesia yang harus diurusi. Mereka bergabung karena ada masalah, mungkin kemiskinan, suruh saja urus sendiri kan secara internasional sudah legitimate, ungkapnya.
Reporter : Aditya Widya Putri
Redaktur : Ramidi

Sumber: Gresnews

Tag: Charles Honoris

Pilkada Tak Langsung Timbulkan Politik Dagang Sapi

JAKARTA, BIJAKS – Penolakan atas Rancangan Undang Undang Pemilihan Kepala Daerah terus bergulir. RUU tersebut akan disahkan pertengahan bulan ini.

Politikus muda PDI Perjuangan, Charles Honoris berpendapat upaya parpol Koalisi Merah Putih (KMP) menjadikan pemilihan kepala daerah melalui mekanisme parlemen dinilai sebagai bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan demokrasi.

“Upaya Koalisi Merah Putih menghapus Pilkada langsung adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat dan demokrasi,” ujar anggota DPR terpilih periode 2014-2019 itu, Minggu (7/9).

Ketua Taruna Merah Putih (TMP) DKI Jakarta ini juga menegaskan kalau Pilkada Langsung diserahkan ke DPRD maka politik dagang sapi antara elit parpol di tingkat provinsi dan kabupaten/kota akan semakin marak. Padahal selama ini elemen masyarakat menolak dengan tegas politik dagang sapi. Namun, peluang itu kembali dibuka dengan dihapuskannya Pilkada langsung.

“Perubahan ini sangat dipaksakan. Rakyat akan kehilangan kesempatan untuk memilih orang yang berkualitas, memiliki prestasi kerja serta rekam jejak yang jelas,” paparnya.

Perubahan itu tegasnya kental nuasa balas dendam atas kekalahan KMP pada Pilpres 2014. Terkait dengan itu, pihaknya meminta agar DPR harus segera menghentikan wacana tersebut. Sebab kata dia anggota DPR dipilih langsung oleh rakyat untuk mewakili kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan elit politik.

“Apalagi elit politik yang ingin balas dendam atas kekalahan pada Pilpres. Mereka kok teganya mengkhianati kehendak rakyat dengan cara-cara seperti itu,” tegas Charles. (wp/jp)

sumber Bijak

Pemuda RI jadi tentara Singapura, apa kata Soekarno?

Dua pemuda asal Indonesia ketahuan menjadi tentara Singapura. Keduanya mahasiswa asal Indonesia yang menjadi permanent resident di Singapura dan mengikuti wajib militer.

Kasus ini mencuat setelah TNI memergoki keduanya ikut latihan gabungan TNI AD dan AD Singapura.

“Kami sangat menyayangkan adanya WNI yang ikut wajib militer di Singapura. Tentunya dari segi aturan sudah jelas bahwa WNI yang ikut wamil di negara lain dapat kehilangan kewarganegaraannya,” kata Anggota Komisi I DPR dari PDIP Charles Honoris dalam rilis pers, Kamis (14/11).

Memang ada aturan di Singapura bahwa semua Permanent Resident (PR) Singapura terlepas dari kewarganegaraan yang bersangkutan diwajibkan ikut wamil di sana. Namun pemerintah Indonesia juga harus tegas.

“Kemenlu harus mengirimkan surat protes ke pemerintah Singapura untuk tidak memaksa WNI yang ada di sana untuk ikut wajib militer,” kata Charles.

Selain itu pihak KBRI juga harus aktif memberikan sosialisasi kepada WNI di luar negeri untuk tidak ikut wajib militer atau kegiatan militer negara lain.

Charles pun mengingatkan kata-kata Presiden pertama RI Soekarno. Jangan karena fasilitas di luar negeri lebih nyaman lalu kita melupakan Indonesia.

“Kalau kata Bung Karno lebih baik hujan batu di negeri sendiri daripada hujan emas di negeri orang,” tutupnya.

[cob]
Sumber: Merdeka

Ini Dia Hasil Wawancara Charles Honoris

mengapa mas charles honoris memilih terjun ke dunia politik ?

sejak kecil tanpa sadar ada panggilan hati dalam diri saya makanya saya memilih sekolah jurusan politik dan ini suatu yang jarang dan langka dilakukan oleh minoritas pada umumnya ….
panggilan hati itu seperti air mengalir di sungai atau hujan turun dari langit terjadi begitu saja – tidak bisa dicegah oleh siapapun.
panggilan hati ini seperti rasa pengabdian kepada tanah air yang melahirkan saya, indonesia !!!

usaha mas charles honoris untuk menjadi anggota dpr ri akhirnya tercapai, banyak orang masih menilai miring mas charles honoris sebagai orang tiong hoa, bagaimana tanggapan mas charles honoris soal hal ini?

ketika saya lahir, saya tidak bisa memilih warna kulit, keturunan dan bapak ibu saya … semua itu rahasia tuhan …
seperti halnya kita tidak bisa memilih menjadi laki-laki atau perempuan ….
saya hanya ingin memegang sumpah pemuda, satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa ….. indonesia !!

siapa tokoh idola mas charles honoris di indonesia ?

idola saya adalah kombinasi karakter dari beberapa orang, seperti soe hok gie sebagai tionghoa nasionalis, hoegeng dan baharuddin lopa untuk kejujuran, mas jokowi untuk kerakyatan dan kesedehanaan, soekarno untuk konsep kebangsaan.

apa pendapat mas charles honoris tentang indonesia saat ini ?

(tampak dahinya mengerut dan menjawab serius) ini sangat berat dan menyayat hati … rakyat kita sangat baik hati dan penuh toleransi, ketika kepercayaan kepada pengelola negara ini tidak lagi melakukan amanah nya !!! yang terjadi adalah eksploitasi segala hal, semua terasa klise dan penuh kepura-puraan ….

apa pendapat mas charles honoris tentang arti jujur ?

jujur adalah kata sederhana yang mudah untuk dikatakan, tetapi sulit untuk dilakukan !!! melihat kejujuran seharusnya tidak sulit …. berkata pahit tanpa pernah kuatir, melangkah tanpa menjadi cemas, semua terasa bersih karena tidak ada agenda tersembunyi … lihat saja jokowi, lopa atau hoegeng ….

apa yang dilakukan mas charles honoris untuk indonesia ke depan sebagai anggota dpr ri ?

negeri ini adalah nafas saya, saya merasa beruntung dengan apa yang saya punya saat ini … semua berkat negeri ini, dan akan saya lakukan dengan sepenuh hati untuk berbagi … tolong selalu ingatkan saya untuk selalu dijalan yang lurus …..

sumber: http://www.charles-honoris.com

Peristiwa 10 November, Selamat Hari Pahlawan

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.

Selengkapnya di http://id.wikipedia.org/wiki/Peristiwa_10_November

( CHarles Honoris, Anggota DPR RI Fraksi PDI perjuangan )

Kakek-kake bertelur

Seorang kakek bernama Sinin atau Kong Naim mengalami fenomena aneh. Percaya tidak percaya, dia bisa mengeluarkan telur yang bentuknya mirip dengan telur ayam. Padahal hanya unggas saja yang bisa bertelur. Peristiwa itu pun menghebohkan Penjaringan, Jakarta Utara.

Seorang warga setempat, Zainal Effendi mengatakan bahwa dia sempat menyaksikan proses Kong Naim bertelur. Saat itu Kong Naim baru saja selesai bekerja di sebuah tempat percetakan dan tengah berkumpul bersama tetangga-tetangga lain. Kong Naim mengeluhkan minta dipijat. Selanjutnya terjadilah hal yang tak disangka-sangka itu. Kong Naim mengeluarkan telur.

“Saksi mata banyak. Saya yang ambil ‘telur’ dari bagian duburnya ”

Kong Naim mengaku dirinya telah bertelur sejak 1998. Biasanya Kong Naim bertelur setiap tiga bulan sekali. Awal mulanya, dia mimpi bertemu seorang kakek berjenggot. Dalam mimpi itu si kakek memberikan sebutir telur padanya. Kong naim pun menerimanya. Selepas mimpi itu Kong Naim pun jadi bisa bertelur.

Dia juga mengaku sudah mengupayakan tindakan medis untuk mengatasi masalah ini. Saat itu Kong Naim dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sayangnya, pihak RSCM pun menyerah menghadapi fenomena aneh itu.

https://www.lintas.me/hot/Kong-Naim